Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan teknologi pada alat sistem pertanian (alsintan) saat ini sudah semakin modern. Menurutnya, hal ini sesuai dengan karakteristik anak-anak muda yang ingin turjun ke sektor pertanian.
Harvick mengatakan, untuk mendukung para kaum milenial tertarik dengan sektor pertanian perlu ada dukungan dari sektor keuangan, dalam hal ini perbankan. Upaya ini penting agar kaum muda bisa mudah mengakses permodalan.
“Kita juga ada prodak namanya KUR (Kredit Usaha Rakyat). Ini bisa diakses oleh anak-anak muda dan informasi tentunya harus terbuka. Di Kementerian Pertanian kita sangat terbuka sekali. Kita ada AWR Room, ini juga untuk memberikan edukasi ke masyarakat utamanya kaum milenial, agar mendapatkan informasi yang valid,” kata Harvick dalam sebuah sesi wawancara dengan Elshinta Radio, Jakarta, Senin (6/9).
Harvick mengatakan bahwa dirinya telah mencanangkan sebuah program untuk mendorong petani milenial di daerah yakni One Company for One Local Government. Menurutnya, program ini bertujuan agar setiap daerah dapat membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang konsen di sektor pertanian.
“Kita siapkan juga sampai prodak hilir, itu saya punya program untuk anak-anak muda, bahkan saya sudah sampaikan ke kepala daerah di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi, kita bertukar pikiran. Saya pribadi ada program untuk mereka yakni One Company for One Local Government. Itu dimaksudkan agar BUMD-BUMD di daerah tanggap. Artinya, spesifik dari tiap daerah mereka apa yg sangat potensi,” ujar Bendahara PBNU ini.
Untuk mewujudkan program tersebut, Harvick mengaku telah berdiskusi dengan sejumlah kepala daerah. Hal ini agar sinergi pemerintah pusat dan daerah dapat terjalin, terutama dalam mendukung sektor pertanian.
“Saya sampaikan ke kawan-kawan bupati, walikota, dan gubernur, saya berharap mereka membawa kepala dinas pertanian, perdagangan, perindustrian, untuk bertukar pikiran. Ini tujuannya supaya giat pertanian ini meningkat dan menarik untuk masyarakat,” tuturnya.
“Jadi tidak ada lagi urban ke kota, karena kita ini negeri agraris. Bangsa kita ini bukan bangsa penghubung, kita ini punya produksi, punya sumber daya alam yang sangat luas. Ini sebenarnya tinggal kita kembangkan,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi