Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (lima kiri), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (keenam kiri) audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (6/12/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan komitmennya mendukung peningkatan sektor pertanian di Jawa Tengah melalui inovasi teknologi, pendampingan petani, dan penguatan program ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (7/12).

Wamentan menerima audiensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Jumat (6/12).

Dalam pertemuan tersebut, Wamentan mendengarkan berbagai aspirasi terkait pengembangan sektor pertanian di Jateng, mulai dari pupuk, benih, petani milenial, dan alsintan.

Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengungkapkan harapannya agar sektor pertanian Jawa Tengah dapat terus berkembang. Hal ini mengingat Jawa Tengah merupakan salah satu produsen terbesar beras di Indonesia.

“Dengan langkah yang tepat, saya berharap Provinsi Jawa Tengah yang merupakan produsen beras nomor tiga di Indonesia dapat semakin berkembang sektor pertaniannya, bahkan jadi penyumbang terbesar beras nasional,” kata Wamentan Sudaryono.

Ia juga menjelaskan berbagai langkah strategis yang tengah dilakukan oleh pemerintah, seperti optimasi lahan rawa, cetak sawah, dan pompanisasi, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di provinsi ini.

“Program tadi saya kira oplah rawa Jateng gak ada, kemudian cetak sawah juga gak ada, jadi di pompanisasi. Ini sedang kita bangun bersama infrastrukturnya,” jelas Mas Dar.

Dalam audiensi tersebut, anggota DPRD Jateng juga memberikan beberapa masukan untuk mendukung sektor pertanian.

Ketua Komisi B DPRD Jateng Sri Hartini Yunita mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian dan menekankan pentingnya peningkatan bantuan terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan) serta peran generasi muda dalam sektor pertanian.

Ia juga menyarankan agar pemanfaatan pupuk organik diperkuat untuk memperbaiki struktur tanah dan mendukung swasembada pangan.

“Yang disampaikan Pak Wamentan tentang langkah Kementan saya kira merupakan lompatan. Dan terkait alsintan saya rasa bantuannya perlu diperkuat,” terangnya.

Sementara itu, anggota DPRD lainnya, Kadarwati, menyoroti kebutuhan akan benih yang berkualitas untuk meningkatkan produksi pertanian dan mencapai target empat kali tanam dan panen dalam setahun.

“Benih dan bibit yang baik sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian. Oleh karena itu, kami berharap bantuan benih dapat diperbanyak,” katanya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk mendukung sektor pertanian di Jawa Tengah.

“Kami akan segera mempercepat pembangunan infrastruktur irigasi, khususnya saluran tersier, primer, dan sekunder. Selain itu, kami juga akan mempermudah distribusi pupuk dan memperkuat peran penyuluh pertanian,” ungkapnya.

Mentan Amran menambahkan, pada tahun 2025, Kementan akan menyediakan benih jagung untuk 20.000 hektare dan benih padi untuk 30.000 hektare di Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan sektor pertanian di Jawa Tengah semakin maju dan dapat mendukung ketahanan pangan nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan