Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menilai keberadaan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dapat menjadi garda terdepan dalam peningkatan kesehatan hewan terpadu di tiap kecamatan, terutama untuk mendeteksi dan menekan wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak.
“Keberadaan Puskeswan di tiap kecamatan sangat penting karena mereka bisa menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan hewan. Sehingga dapat mendeteksi dan menekan wabah PMK,” kata Wamentan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (29/5).
Ia mengatakan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan bahwa Puskeswan melakukan tugas utama sebagai ujung tombak kesehatan hewan yang strategis dalam mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas).
Menurut Wamentan Harvick, berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), hingga Januari 2022, Indonesia telah memiliki 1.588 unit Puskeswan yang tersebar di seluruh Tanah Air.
“Artinya ada sekitar 89,7 persen kabupaten/kota yang memiliki Puskeswan,” ujar dia.
Saat ini, Kementan mencatat wabah PMK telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia. Di antaranya, Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan NTB.
Wamentan pun berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terus ditingkatkan melalui optimalisasi Puskeswan. Sehingga penyebaran wabah PMK dapat ditekan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalisasikan fungsi dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di tiap kecamatan dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ternak. Syahrul mengatakan, saat ini keberadaan Puskeswan sangat dibutuhkan.
“Keberadaan Puskeswan harus bisa mendeteksi penyakit hewan seperti PMK. Puskeswan kita dorong untuk berperan optimal sebagai unit terdepan dalam mempercepat proses pelayanan dan penanganan kesehatan hewan,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Kamis (26/5).
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi