Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari berbagai program yang telah dikeluarkan oleh pemerintah di sektor pangan.
Misalnya saja, untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kluster pertanian yang terus meningkat. Sepanjang tahun 2021, realisasi penyerapan KUR pertanian ini berhasil melampaui target, yakni sebesar Rp85,62 triliun atau 122,31 persen dari target Rp70 triliun, dan telah dinikmati oleh 7,5 juta debitur.
Tingginya realisasi penyaluran KUR sektor pertanian ini tidak terlepas dari inovasi dan kebijakan KUR sektor pertanian yang dilakukan Kementan seperti meningkatkan KUR tanpa agunan tambahan.
“Sebenarnya, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita. Hal ini dilihat dari berbagai program yang telah dilakukan, contohnya KUR Pertanian ini yang berhasil melebihi target di tahun 2021 kemarin,” kata Wamentan Harvick dalam sebuah pernyataannya di Jakarta, Selasa (8/2).
Bahkan untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi, Kementan memiliki program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Program ini juga telah dijalankan dengan baik, sebab ekspor hasil pertanian terus mengalami tren pertumbuhan yang positif di masa pandemi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi ekspor pertanian Indonesia tahun 2021 tercatat meningkat dari 4,12 miliar dolar menjadi 4,24 miliar dollar AS. Nilai tersebut tumbuh 2,86 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy).
“Kita juga punya program Gratieks per tahun. Itu sudah jalan,” ujar dia.
Wamentan Harvick pun menilai bahwa seluruh program Kementerian Pertanian sudah cukup baik. Hanya saja masih perlu dilakukan pengawalan, mengingat masih terdapat berbagai permasalahan di lapangan. Sehingga diharapkan program-program tersebut dapat berjalan lebih optimal.
“Program kita sudah cukup bagus kok sebetulnya ini. Cuma pengawalannya juga perlu dilakukan. Jadi saya sekarang lebih fokus bagaimana mengatasi masalah di lapangan. Terus bagaimana supaya masyarakat teredukasi dengan baik,” tutur kader muda Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi
















