Karawang, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi didampingi Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana meninjau pengolahan lahan sawah di Desa Baturaden, Kec Batujaya, Kabupaten Karawang, Rabu (14/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Harvick mengapresiasi produksi beras di Kabupaten Karawang. Menurutnya, daerah yang dinobatkan sebagai penghasil beras terbesar ke dua se-Nasional ini turut mendorong Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) beberapa waktu lalu.
“Prestasi bahwa Karawang ini terbesar ke-2 (produksi beras). Ini kita jadikan pilot untuk kabupaten/kota agar belajar bagaimana bisa surplus (beras) secara masif,” katanya.
Meski demikian, Wamentan Harvick meminta agar Pemerintah Kabupaten Karawang terus meningkatkan capaian tersebut untuk mendukung ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan nasional.
Sementara itu, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan produksi padi di Karawang dari tahun ke tahun selalu melimpah.
Ia mengatakan, rata-rata produksi padi di daerahnya mencapai 1,3 juta ton setiap tahun. Apabila dikonversikan ke beras, mencapai sekitar 800.000 ton beras.
Surplusnya produksi padi tersebut, kata dia, karena rata-rata kebutuhan beras masyarakat Karawang kisaran 500.000 ton per tahun.
“Artinya ada sisa 300.000 ton beras dari padi yang diproduksi di Karawang didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia atau menjadi cadangan Bulog,” kata Cellica.
Menurut wanita yang bergelar dokter tersebut, produksi beras di Karawang surplus berkat terjaganya lahan pertanian.
Bupati Cellica menegaskan, Pemkab Karawang berkomitmen menjadikan sektor pertanian sebagai potensi daerah yang akan terus dikembangkan.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Wamentan Harvick juga turut berdialog dengan sejumlah kelompok tani dan Petani Muda Indonesia Karawang. Turut hadir pula Danrem 063 Sunan Gunungjati Kolonel Inf Elkines Villando, Dandim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi Haryo Wibowo, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi