Tangkapan Layar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi dalam Webinar Nasional bertajuk ‘Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?’ yang digelar Aktual Forum pada Selasa (31/8).
Tangkapan Layar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi dalam Webinar Nasional bertajuk ‘Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?’ yang digelar Aktual Forum pada Selasa (31/8).

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan ada dua hal penting untuk membuat generasi muda tertarik dan memulai bisnis di sektor pertanian, yaitu trust dan income.

Hal itu disampaikan Wamentan dalam Webinar Nasional bertajuk ‘Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?’ yang digelar Aktual Forum pada Selasa (31/8).

Trust adalah keterbukaan pemerintah dan komunikasi yang baik dengan masyarakat, hal ini berkaitan dengan ruang lingkup pertanian yang mudah diakses, seperti pengadaan benih, pupuk, proses tanam, distribusi, teknologi pertanian dan sebagainya,” ungkap Wamentan.

Harvick menilai, keterbukaan dan kemudahan akses informasi terkait sektor pertanian sangat penting bagi anak muda. Sebab menurutnya, generasi milenial dikenal sangat haus akan informasi dan akses edukasi yang jelas dan dapat dipercaya.

“Kedua, soal income, tanpa penghasilan yang pasti dan memadai, mustahil membuat milenial tertarik kepada pertanian. Ini terkait dengan bagaimana membuat harga stabil dan memberikan informasi harga yang pasti kepada masyarakat,” ujar tokoh muda NU ini.

Harvick mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menumbuhkan trust dan income ini melalui direktorat dan lembaga yang ada di Kementerian Pertanian.

“Kami selalu mendorong dan mengarahkan kawan-kawan yang ada di Kementerian Pertanian untuk terus menumbuhkan komunikasi dan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait sektor pertanian dan ketentuan harga produk-produk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan dan lainnya,” ujar Harvick.

Terkait persoalan Petani Milenial, Harvick menuturkan bahwa para petani layak berbangga diri terutama di tengah pandemi saat ini. Karena sektor pertanian menjadi penyumbang yang cukup besar untuk APBN.

“Pertanian menyumbang 16 persen di APBN. Tentu membuat kita bangga, namun tentunnya capaian ini bukan 100 persen dari pemerintah, tapi juga merupakan hasil inovasi dan motivasi dari milenial, dari generasi muda. Ini menjadi harapan pemerintah untuk terus mendorong agar sektor pertanian diminati oleh kalangan anak muda atau generasi milenial dan juga tentunya menjadi harapan besar bagi seluruh masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

(Asad Syamsul Abidin/Hilmi)

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi