Jakarta, Aktual.com —Di tengah perang yang memporak-porandakan di Suriah, masih ada harapan di kalangan anak-anak yang tak memiliki harapan dan kini dirawat serta dibesarkan oleh beberapa perempuan sekalipun perempuan itu bukan ibu kandung mereka.
Namun, perempuan tersebut menjadi lebih dair sekedar ibu buat mereka, saat perempuan itu mengurus lebih banyak anak dibandingkan dengan yang mereka bayangkan.
Di Desa SOS untuk membantu perkembangan anak-anak di dekat Damaskus, puluhan anak yang tak memiliki rumah dan kehilangan orang tua mereka baik akibat perang atau karena bercerai atau tersisih secara sosial, kini dibesarkan oleh perempuan yang mereka sayangi dan mereka panggil ibu.
Hamidah, anak perempuan yang berumur 13 tahun dari Kota Aleppo di Suriah Utara, mengatakan ia mencintai ibu asuhnya yang kini telah membesarkan dia di desa itu bahkan lebih dari orang tua kandung mereka, yang bercerai dan meninggalkan di sana.
“Ketika saya besar, saya akan pindah ke rumah buat orang dewasa. Tapi saya tak mau meninggalkan ibu saya sebab saya bahagia berada di sini. Saya mencintai ibu asuh saya lebih dari ibu kandung saya, dan tak pernah membuat saya merasa sebagai anak yatim-piatu. Saya benar-benar bahagia dia adalah ibu saya,” kata Hamidah.
Hamidah mengatakan ia ingin menjadi pengacara pada masa depan untuk membela orang yang suara mereka tak didengar dan tidak beruntung.
Luma Muhib, ibu Hamidah yang juga adalah ibu dari sembilan anak lain di satu rumah perawatan di Desa SOS, mengatakan ia tak pernah menikah, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Kamis (2/6) pagi. Ia menambahkan ia tak bisa merawat lebih sedikit orang.
“Hubungan saya dengan anak-anak ini telah mengisi hidup saya dengan kebahagiaan dan memberi saya pengganti kehidupan rumah tangga, yang tak bisa saya miliki. Perempuan biasanya menikah untuk memiliki keluarga dan anak. Tapi saya sudah memiliki anak-anak di sini, syukur lah,” kata Luma Muhib.
Ia telah menjadi ibu asuh buat anak-anak yatim-piatu yang tak memiliki tempat tinggal selama 10 tahun sekarang.
Wanita tersebut mengatakan ia akan terus merawat sembilan anak asuhnya di Desa SOS selama itu diperlukan.
Luma Muhib menambahkan ia memiliki lebih banyak anak sekarang dibandingkan dengan yang pernah ia bayangkan.
Wanita tersebut membangunkan kesembilan anaknya, mengganti pakaian mereka, memandikan mereka dan memberi mereka pelajaran setiap hari.
Rumah yang ditempati Luma Muhib di desa itu dipenuhi anak-anak; baik yang sudah bisa melompat-lomat maupun yang masih merangkak.
Namun, perempuan tersebut masih bisa mengisi waktu dengan memasak buat anak-anak asuhnya dan bahkan membuatkan mereka kue serta manisan.
Luma Muhib mengatakan Hamidah lebih dari sekedar anak asuh buat dia. “Ia seperti teman buat saya,” katanya.
Seperti di rumah normal lain, anak perempuan yang lebih tua merawat adik mereka, dan Hamidah membantu Luma Muhib dalam merawat adik lelaki dan perempuannya.
Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, sekalipun mereka bukan saudara kandung.
Sementara itu Anthony Lake, Direktur Eksekutif UNICEF, mengatakan, “Jutaan anak Suriah menyaksikan masa lalu dan masa depan mereka sirna di tengah konflik yang berkepanjangan di negeri mereka. Kita harus menolong mereka demi mereka dan demi generasi masa depan Suriah.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid