Jakarta, Aktual.com — Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) membahas soal budaya bangsa yang semakin kehilangan identitasnya karena serangan budaya luar.
“Kita tidak bisa mengelak dari gempuran budaya,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, kepada wartawan, usai memimpin rapat pleno anggota Wantim MUI di Jakarta, Rabu (20/04).
Atas fenomena tergerusnya budaya bangsa itu, kata Din, Wantim merumuskan dua hal penting untuk menanggulangi hal tersebut.
Pertama, perlu ada strategi kebudayaan jangka panjang untuk bangsa. Dengan begitu, generasi mendatang dapat tumbuh dengan kualitas mental spiritual yang baik sehingga dapat menghadapi tantangan zaman.
“Perlu ada kerangka strategis soal mekanisme pertahanan diri secara bersama-sama. Agar juga didorong tumbuhnya media yang mendidik menilik peran media sangat luar biasa,” kata dia.
Kedua, kata Din, perlu dibangun ketahanan keluarga dengan pendidikan. Selain itu, perlu juga pemerintah berperan dalam membangun ketahanan bagi budaya bangsa.
“Moral bisa rusak karena demokrasi yang kebablasan, ini perlu perhatian. Setiap kita agar juga mengutamakan kewajiban daripada menuntut banyak hak,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara