Wapres Ma'ruf Amin (tengah) didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun (kiri) dan Direktur Kantor Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai Dawood Su (kanan) dalam acara "Pertemuan Wapres RI dengan Perwakilan LPPOM MUI dan Pengusaha Sektor Halal di Tiongkok" di Kantor LPPOM MUI Shanghai, China pada Senin (18/9/2023).

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Indonesia memiliki ambisi untuk tidak hanya memberikan sertifikasi halal, tetapi juga ingin menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.

“Sekarang Indonesia tidak hanya ingin memberikan standar sertifikasi halal di dunia tetapi ingin menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar di dunia,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam sebuah acara di Shanghai, China, pada hari Senin (18/9).

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan pesan ini saat bertemu dengan perwakilan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai serta para pengusaha sektor halal di Tiongkok.

“Kita membuat standar halal yang menjadi standar dunia dan diakui oleh 50 lembaga sertifikasi halal, serta menjadi standar halal yang terpercaya di dunia,” tambahnya.

Wapres Ma’ruf juga mengundang para pengusaha dari berbagai negara, khususnya Tiongkok, untuk berinvestasi dalam produksi produk halal di Indonesia. Menurutnya, konsumsi makanan halal di seluruh dunia mencapai 1,27 triliun dolar AS pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai 1,6 triliun dolar AS pada tahun 2025.

Dawood Su, Direktur Kantor Perwakilan LPPOM MUI di Shanghai, yang juga Pendiri dan Presiden Direktur Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd., menyoroti potensi besar pasar produk halal di Indonesia. Dia menyatakan bahwa perusahaannya telah berhasil membangun berbagai lini produksi produk halal dan berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan domestik Indonesia.

Pada 2021, sudah ada persetujuan investasi gelatin, dan mereka berharap untuk membangun pabrik produksi kondroitin sulfat di Indonesia. Dawood Su juga mencatat bahwa banyak perusahaan Tiongkok tertarik untuk berinvestasi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan perusahaan dari Tiongkok, dan Wapres Ma’ruf Amin didampingi oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun dan pejabat terkait lainnya.

(Abdul Jalil)