Ketua Dewan Pengarah Jusuf Kalla datang saat akan mengumumkan tim pemenangan di rumah pemenangan Jokowi-Ma'ruf di rumah pemenangan, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (7/9). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, AKtual.com – Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla mengingatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) agar berhati-hati dalam menginvestasikan dana haji yang dikelolanya, sehingga tidak mengalami kerugian. Investasi dari dana haji harus mampu memiliki nilai imbal hasil (yield) di atas inflasi dan juga nilai tukar, agar tidak merugi.

“Jadi inilah rapat kerja daripada seluruh pimpimam staf, maka yang harus dibicarakan itu ini uang diapakan, kalau hanya berpegang kepada deposito-deposito pasti akan kalah dari inflasi dan kalah dari nilai tukar, pasti akan terjadi itu,” katanya, Rabu (12/12).

Wapres mengatakan, usulan dana haji untuk diinvestasikan ke dalam sektor trasnportasi haji maupun penginapan untuk haji bukan hal yang baru. Sebelumnya, hal itu pernah dilaksanakan namun hasilnya kurang menggembirakan.

“Dulu PHI yang urus haji zaman tahun 50an, 60an 70an, itu beli kapal dan hasilnya rugi. Karena hanya dipakai dalam 3 bulan. Di samping itu dipakai di dalam negeri, rugi. Ada Tambora nama kapalnya itu, 2 sampai 3 kapal kalau tidak salah jadi pelayaran haji. Jadi ini sudah lama difikirkan hal-hal ini,” katanya.

Untuk itu, menurut dia, bila berkeinginan investasi di sektor tranportasi maupun penginapan haji perlu dikaji lebih dalam.

“Ada yang pernah mau beli pesawat, saya bilang beli pesawat itu tidak mudah, Garuda saja rugi, yang lain bisa bermasalah, ngapain ngurus pesawat pula,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid