Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) meminta Menteri ESDM, Arcandra Tahar mempercepat realisasi proyek 35 GW. Penekanan ini menurut JK untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara maju.

Dia meyakini kemajuan negara tidak terlepas dari ketersediaan listrik untuk menopang sektor idustri. Semakin tinggi tingkat konsumsi listrik diharapkan terjadi peningkatan produksi. Untuk itu penyediaan listrik menjadi hal pokok bagi programnya.

“Apabila kita rendah tingkat kemampuan listrik, berarti industri kita berada di posisi terendah. Itulah hal mendasar. setiap hari kita ingin cepat tercapai 35 GW. Apabila ingin sejajar dengan negara lain di Asia ini, dan ingin memenuhi kebutuhan usaha kita yang masih 80 persen elektrifikasinya,” kata JK dalam sambutannya di acara Indonesia Internasional Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) di Jakarta, Rabu (10/8).

Dirinya merasa heran tingkat elektrifikasi Indonesia masih dalam kategori rendah di ASEAN, padahal negara Indonesia mempunyai potensi listrik yang besar terutama dari sumber geothermal, Indonesia mempunyai potensi 40 persen dari potensi geothermal di dunia.

Untuk itu JK menginginkan agar Menteri Arcandra memberi perhatian dalam pengembangan geothermal dan dia juga melihat minat investor terhadap sumber energi tersebut cukup tinggi.

“Jadi apa yang salah sehingga tingkat elektrifikasi dan konsumsi kita termsuk terendah di ASEAN? Padahal sumber energi begitu banyak dan ingin orang investasi. Karena itu kebijakan, perencanaan yang dibutuhkan untuk mendukung,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka