Dengan dampak tersebut, maka pada akhirnya perusahaan penerbangan di Indonesia dapat dikuasai oleh maskapai tertentu saja, sehingga, hal itu kelak pun dapat berakibat pada kenaikan tarif tiket pesawat.

“Kalau nanti (ada) yang berhenti bagaimana? Tarif akan lebih tinggi lagi, kalau monopoli. Hati-hati juga, kita harus mempertimbangkan unsur itu, unsur kepentingan konsumen tapi juga memperhatikan unsur perusahaan,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah maskapai di Tanah Air menaikkan tarif tiket transportasi udara. Hal itu dikeluhkan oleh masyarakat, yang salah satunya ada warga Banda Aceh memilih penerbangan transit ke Malaysia untuk tujuan Jakarta, karena lebih murah dibandingkan menggunakan rute langsung Aceh-Jakarta.

Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Carriers Association/INACA) pun telah sepakat untuk menurunkan tiket pesawat karena keluhan masyarakat tersebut.

Sementara itu, Senin pagi, ilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar tiga poin ke posisi Rp14.048 dibandingkan sebelumnya Rp14.045 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh: