Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan akan ada tindakan tegas terhadap seorang menteri menghina presiden.

Jusuf Kallah juga mengatakan tindakan tegas terhadap pembantu kabinet yang secara sengaja atau tidak sengaja melecehkan presiden yakni diberhentikan dari jabatannya. (Baca: Tudingan Mengarah ke Menteri Rini, Jokowi Diminta Tegas)

“Memang kalau demikian tentu harus ada tindakan-tindakan,” ucapnya, Senin (29/6).

Hanya saja, JK mengaku tidak tahu perihal informasi dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan oleh oknum menteri. Sebagaimana, digulirkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

“Saya belum tahu. Saya belum sempat bicara dengan Mendagri. Saya belum tahu apa yang dimaksud. Tentu saja tidak pantas. siapa saja, pembantu atau siapa, menteri, masa mengecilkan atasan. Tidak pantaslah itu,” ujar JK.

Sebelumnya, tanpa menyebut nama, Tjahjo mengatakan ada menteri pada Kabinet Kerja yang menghina Presiden Jokowi.

“Saya sebagai Mendagri punya datanya tapi saya kira presiden sudah sangat tahu,” ujarnya di rumah dinas Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, di Jakarta, Minggu (28/6).

Selanjutnya, Tjahjo menegaskan bahwa penghinaan tersebut tak pantas dilakukan oleh seorang menteri.

Artikel ini ditulis oleh: