Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh pengurus dan anggota organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ikut mendukung upaya pemerintah dalam melakukan deradikalisasi bagi mantan penganut paham radikal dan ekstremisme untuk kembali menerapkan Islam moderat.

“Ini menjadi tugas yang harus kita mantapkan bersama dalam rangka pencegahan dan kontra-radikalisasinya. Mengembalikan mereka yang telah terpapar menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk LDII,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat (4/9).

Ma’ruf mengatakan ancaman radikalisme dan terorisme masih terjadi di Indonesia, sehingga upaya kontraradikalisasi dan deradikalisasi harus terus dibangun, salah satunya melalui dakwah dan ceramah agama Islam yang wasathiyah.

“Ancaman-ancaman radikalisme masih ada. Dan menjadi salah satu tugas saya saat ini adalah bagaimana kita semua berkomitmen untuk penanggulangan radikalisme. Jadi ini menjadi sesuatu yang akan terus kita mantapkan, kita bangunkan dalam rangka pencegahannya dan kontraradikalisasinya,” jelasnya.

Kerukunan antarsesama umat juga menjadi salah satu kunci untuk mencegah dan menekan paham radikalisme berkembang pesat di dalam negeri, kata Ma’ruf. Sehingga, dia berharap seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), khususnya yang berbasis agama, untuk ikut menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

“Saya mengimbau agar LDII turut menjaga kerukunan antarumat beragama, membangun kesatuan bangsa serta keutuhan nasional; karena kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” katanya.

Wapres melakukan telekonferensi dengan pengurus DPP LDII, Kamis (3/9). Dalam pertemuan secara virtual tersebut, Ma’ruf berharap LDII dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanannya kepada umat Islam di Indonesia.

“Tentu harapan saya LDII terus berkiprah, baik di dalam rangka pembangunan Indonesia juga dalam rangka memberikan pelayanan kepada umat,” ujarnya.

Ma’ruf juga mendukung adanya penguatan internal di tubuh LDII, dari pusat hingga ke daerah, sehingga lembaga dakwah tersebut bisa semakin dipercaya oleh masyarakat, khususnya umat Islam. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin