Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin meminta agar stok pangan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri cukup tersedia. Hal ini disampaikan dalam acara Ngobrol Santai bersama Petani dan Penyuluh Pertanian seluruh Indonesia secara virtual di ruangan Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (8/3) pagi.

Wapres mengatakan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan di dalam negeri, maka keran impor dapat dilakukan.

“Kebutuhan di dalam negeri supaya disiapkan dan juga mungkin ada yang perlu diantisipasi jika belum tersedia sampai Hari Raya Idulfitri. Dan kalau ada hal yang perlu diimpor itu harus segera dilakukan,” kata Wapres.

Selain itu, Wapres juga meminta agar kenaikan harga kebutuhan pokok tidak melebihi batas kewajaran. Menurutnya, kenaikan harga pada saat bulan Ramdhan merupakan hal yang wajar terjadi.

Jika terjadi kenaikan yang diluar batas kewajaran, tambahnya, maka perlu dilakukan intervensi oleh pemerintah demi menjaga stabilitas harga.

“Kedua, tentu harga-harga yang biasanya menjelang Ramadhan itu ada kenaikan, diharapkan kenaikan itu dalam batas yang wajar. Karena itu perlu diwaspadai. Jangan sampai kenaikan harga itu di luar batas kewajaran sehinggu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasinya. Jika kenaikan diatas batas kewajaran maka perlu dilakukan intervensi sehingga bisa terkendali,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok pangan di dalam negeri saat ini terbilang masih cukup meski tata kelolanya perlu dibenahi untuk membuat harga stabil.

Ia pun mengaku siap untuk menggelar operasi pasar bersama kementerian lainnya pada bulan Ramadhan mendatang.

“Mohon perintah, Pak. Dengan menteri lain, dengan BUMN, kita operasi pasar saja, Pak, saya siap,” kata Yasin.

Dalam rangka meninjau ketersediaan bahan pangan menjelang bulan suci Ramadhan, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi salah satu pasar baru di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Senin (7/3).

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi telah mengunjungi sejumlah pasar di wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta, seperti Kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi beberapa lalu.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk memantau langsung ketersediaan pangan dan stabilitas harga di pasar menjelang bulan Ramadhan. Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) di kedua pasar tersebut didapati bahwa ketersediaan pangan dalam kondisi aman dan tidak ada kelangkaan.

“Kita lihat harga di beberapa tempat (lapak) tadi sebenarnya relatif stabil. Jadi bagaimana pun juga, yang penting masyarakat mampu membeli. Itu yang penting. Jangan sampai warga Kota Bekasi kekurangan pangan menyambut beberapa Hari Besar ke depan,” kata Wamentan Harvick usai meninjau Pasar Baru di Kota Bekasi pada Senin (7/3) kemarin.

Kendati demikian, lanjut Wamentan, terdapat penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu pedagang daging, yang mengaku menjual ke konsumen dengan harga berkisar Rp130 ribu sampai Rp135 ribu dari harga sebelumnya yakni Rp120 ribu.

“Kalaupun memang ada pergerakan (harga), seperti daging, ini yang sedang kita carikan jalan keluarnya, mencari titik temu yang win-win solution antara pedagang, pengusaha, dan masyarakat. Kita semua dari pemerintah terus melakuan evaluasi,” ujar Wamentan Harvick.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi