Jakarta, aktual.com – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan gerakan santri telah menginspirasi kebangkitan nasional sejak akhir abad ke-19.

“Gerakan santri sebetulnya sudah lebih jauh. Menginspirasi kebangkitan nasional mulai dari akhir abad ke-19,” ujar Wapres dalam sambutannya pada acara “Hari Santri Nasional 2022: Santri Digital untuk Indonesia Bangkit”, di Banten, Jumat (28/10), sebagaimana disaksikan secara daring di Jakarta.

Dia menyampaikan salah satu peristiwa penting yang melibatkan santri dan menginspirasi lahirnya kebangkitan nasional terjadi di Banten, yakni Peristiwa Geger Cilegon Tahun 1888. Ma’ruf Amin menyampaikan peristiwa itu merupakan kebangkitan santri yang dipimpin para kiai.

Peristiwa itu merupakan sebuah peristiwa pemberontakan tani terbesar yang terjadi pada tanggal 9 Juli 1888 setelah pembubaran Kesultanan Banten 1813 oleh VOC, yang dipelopori tokoh agama Haji Wasyid (Ki Wasyid).

Ma’ruf menekankan para santri sejak dulu merupakan pejuang bangsa. Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, kata Ma’ruf, merupakan penghargaan terhadap para ulama dan santri yang telah berjuang untuk negeri, sekaligus menjadi contoh untuk diteladani para santri saat ini.

“Hari santri ditetapkan berdasarkan peristiwa lahirnya fatwa jihad melawan penjajah pada 22 Oktober 1945, (saat itu) lahir fatwa jihad wajib memerangi Belanda yang akan kembali ke Indonesia yang menginspirasi lahirnya perang 10 November 1945 di Surabaya,” jelasnya.

Adapun berkaitan dengan Hari Santri, pada kesempatan itu Wapres berharap santri memupuk keahlian di bidang teknologi digital dan mendapatkan suntikan pengetahuan lain yang dapat mendukung produk kreatif santri sehingga dapat mengakses pasar lebih luas seperti pengetahuan tentang hak kekayaan intelektual dan pembiayaan.

Dia minta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengamati dan menganalisis tren ekonomi kreatif digital ke depan, khususnya apabila pandemi berakhir, agar analisa tersebut bisa menuntun pemerintah dalam merumuskan kebijakan sektor ekonomi kreatif.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain