Karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) melayani nasabah saat bertransaksi di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Daud Beureueh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/1/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

Jakarta, aktual.com – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan potensi penguatan perbankan syariah nasional masih sangat besar, sehingga industri perbankan syariah harus mampu menggali dan memanfaatkan peluang yang ada dengan berbagai cara.

“Pertama (melalui) sinergi perbankan syariah dengan ekosistem industri produk halal,” kata Wapres dalam sambutannya secara virtual pada acara Halalbihalal Asbisindo 2022 di Jakarta, Rabu (25/5).

Dia mengatakan Indonesia adalah konsumen halal terbesar dunia. Konsumsi produk dan layanan domestik diperkirakan tumbuh mencapai hampir 15 persen selama periode 2020-2025.

Konsumen yang berbelanja produk makanan dan minuman, fesyen Muslim, pariwisata halal, serta kosmetik halal, menjadi pasar yang sangat besar bagi perbankan syariah. Begitu juga peluang ekspor bagi industri halal, seiring dengan terus meningkatnya konsumsi halal Muslim global.

“Untuk itu, sinergi perbankan syariah dengan industri produk halal harus ditingkatkan melalui penciptaan produk dan layanan yang dibutuhkan bagi pengembangan industri produk halal,” jelasnya.

Kedua, sinergi perbankan syariah dengan pengembangan dana sosial keuangan syariah. Menurut Wapres, perbankan syariah harus dapat mengoptimalkan pengelolaan dana keuangan syariah berupa zakat, wakaf, infak dan sedekah, termasuk dalam mendorong pengumpulan cash waqf linkage sukuk (CWLS), yang kini pertumbuhan dan jangkauannya semakin meluas berkat digitalisasi keuangan.

Ketiga, sinergi proaktif dengan kementerian dan lembaga serta dunia usaha, termasuk BUMN, untuk mendorong pemanfaatan layanan perbankan syariah oleh ASN dan pegawai BUMN, mencakup di antaranya layanan gaji melalui perbankan syariah.

Keempat, sinergi dengan dunia pendidikan. Wapres mengatakan, selain dalam pengelolaan keuangan pendidikan, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat sejak dini.

“Edukasi keuangan syariah, termasuk pendidikan investasi yang baik dan halal, perlu didorong agar umat terhindar dari jerat penipuan berkedok investasi,” kata dia.

Selain itu, Wapres menekankan perbankan syariah juga perlu berkolaborasi dengan dunia pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain