Jakarta, Aktual.co — Warga Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, membangun monumen tsunami untuk mengenang kerabat mereka yang meninggal dunia dan hilang akibat bencana 26 Desember 2004 lalu.
Monumen berisi nama-nama korban tsunami meninggal dunia asal Gampong Peulanggahan diresmikan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal, Sabtu (27/12).
Monumen tsunami itu dibangun di kompleks Masjid Tgk Dianjong, Peulanggahan. Masjid Tgk Dianjong, merupakan masjid tertua di Kota Banda Aceh, didirikan pada 1769 Masehi oleh ulama Tgk Dianjong di masa Kesultanan Aceh dipimpin Sultan Alaidin Mahmudsyah.
Keuchik (kepala desa) Peulanggahan Husaini mengatakan, monumen tersebut dibangun untuk mengenang para warga desa setempat yang menjadi korban tsunami sepuluh tahun silam.
“Di monumen ini diukir lebih dari 2.780 nama penduduk Peulanggahan yang menjadi korban tsunami. Kami sengaja membuat monumen ini agar nama mereka tetap dikenang sepanjang zaman,” kata Husaini.
Husaini menyebutkan, monumen tsunami tersebut dibangun sejak beberapa tahun lalu. Namun, penyelesaiannya terhambat karena lamanya mendapatkan data nama-nama korban tsunami yang merupakan penduduk Gampong Peulanggahan.
Penduduk Peulanggahan yang menjadi korban tsunami mencapai 4.000 orang. Namun, sebagian besarnya belum terdata karena ada satu keluarga yang meninggal atau hilang, sehingga sulit mengidentifikasi nama mereka.
Artikel ini ditulis oleh:

















