Bekasi, Aktual.com – Warga Kampung Bangkongreang, Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menolak keberadaan produsen agrikimia PT Dalzon Chemical Indonesia pascainsiden keracunan yang dialami 51 warga akibat kebocoran asap produksi pada Senin (2/11).
“Saya bersama puluhan warga sempat demo ke pabrik (PT Dalzon Chemical) karena trauma dan merasa terancam dengan polusi kimia yang mereka produksi,” kata warga setempat, Pendi (37), di Bekasi, Kamis (5/11).
Pantauan di lokasi, sedikitnya sepuluh spanduk penolakan terhadap operasional PT Dalzon Chemical yang dibuat oleh paguyuban warga Bangkongreang terpasang di gerbang masuk pabrik.
Spanduk tersebut di antaranya bertuliskan “Kami Menolak PT Dalzon Chemical Indonesia Beroperasi di Kampung Kami”, “Mendukung Ditutupnya PT Dalzon Chemical Indonesia”, “Segera tutup PT Dalzon Chemical Indonesia”.
Spanduk penolakan itu ditempel warga di pintu gerbang pabrik menggunakan kawat dan tali hingga menutupi seluruh bagian gerbang yang berwarna hitam.
Dikatakan Pendi, keberadaan perusahaan yang memproduksi pestisida, insektisida, herbisida, fungisida dan formulator itu hanya merugikan warga.
“Kami tidak mendapat manfaat dari keberadaan pabrik tersebut, yang ada warga kami malah keracunan,” katanya.
Sementara itu, pascakeracunan yang dialami 51 warga dan karyawan PT Dalzon Chemical Indonesia, sudah lebih dari 30 pasien sudah diperbolehkan pulang, namun sisanya masih menjalai perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa itu hingga saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian guna memastikan penyebab kejadiannya.
Artikel ini ditulis oleh: