Jakarta, Aktual.com – Warga bantaran Kali Apuran, Cengkareng, Jakarta Barat yang digusur oleh Pemerintah Kota Jakbar, mengaku belum mengetahui akan pindah kemana. Pasalnya, Pemkot Jakbar selaku eksekutor, juga tidak melakukan pembicaran dengan warga untuk relokasi.
“Kami belum dapat, belum ada pembicaraan kita mau dipindahin ke mana, ini belum jelas mau ke mana,” ucap Yosep (61) warga Rt 06/10 di lokasi penggusuran, Selasa (23/2).
Yosep juga menambahkan, wacana pemindahan warga ke rumah susun (rusun) di Marunda juga hanya tipuan pemerintah belaka. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara warga dan Pemprov DKI.
“Itu angin segar bohongan. Sampai sekarang ngga ada rembukan ngomongin itu (relokasi),” tutur bapak enam orang anak itu.
Bagi Yosep yang telah tinggal sejak tahun 1980, mengaku dirinya tidak menolak penggusuran yang dilakukan oleh Pemkot Jakbar yang ingin membangun sebuah jalan di pinggiran Kali Apuran itu. “Asal ada penggantian dong. Terus kalau begini (dibongkar), kita mau bagaimana, mau tidur di mana?” tanya Yosep Kesal.
Senada dengan Yosep, Rohana (54) mengatakan, ia sangat berharap pemerintah bisa memberikan ganti untung sebagai modal mencari jalan pulang ke kampung.
“Maunya ibu ada ganti gitu, kan bangunannya ibu beli. Nanti uangnya buat ibu pulang kampung. Kalau kayak gini, ibu bingung, ngga ada uang pulang, mau tidur dimana?,” ucapnya sedih.
Padahal, ibu asli Serang, Banten ini rajin membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) setiap tahunnya. “Seratus ribuan tiap tahun ibu bayar,” imbuhnya.
Kini, untuk sementara waktu Yosep akan mengontrak di belakang lokasi penggusuran tak jauh dari rumahnya. Namun untuk ibu Rohana, dirinya belum memutuskan akan tinggal di mana untuk saat ini, karena satu-satunya tempat tinggal yang ia miliki sudah rata dengan tanah.
“Cuma itu doang yang ibu punya,” tutup Rohana dengan mata yang agak sembab.
Artikel ini ditulis oleh: