Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/16.

Pekanbaru, Aktual.com – Masyarakat Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, mulai terserang penyakit akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda wilayah pesisir Riau tersebut dalam dua pekan terakhir.

“Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap,” kata Camat Rupat, Hanafi, Senin (25/2).

Hanafi mengatakan sudah dua pekan terakhir Kecamatan Rupat terpapara kabut asap. Bahkan, dalam empat hari terakhir kondisinya terus memburuk. Pada Senin awal pekan ini, kabut asap bahkan terpantau pada level berbahaya dengan jarak pandang hanya 100 meter.

Secara umum, Hanafi menyebut korban kabut asap terdiri dari orang dewasa dan beberapa diantaranya bayi. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.

Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski dia mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke Pusat Kesehanatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.

“Kami imbau agar segera berobat jika ada keluhan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: