Jakarta, Aktual.co —Para pengguna Kereta Listrik (KRL) mengharapkan agar pemerintah bisa menambah jumlah KRL guna mencegah terjadinya dorong-mendorong antar penumpang ketika hendak menaiki kereta.
Seorang wanita Anita, yang bekerja di salah satu Bank Swasta di Kawasan Kota Jakarta Utara mengaku harus berdesak-desakan dengan penumpang lain karena harus saling dorong.
“Saya saja kalau mau naik kereta harus dorong-mendorong biar bisa dapat tempat,” katanya saat ditemui di Stasiun Pasar Minggu Jakarta, Rabu.
Menurut dia, jumlah pengguna KRL dan jumlah KRL tidak sesuai dibuktikan dengan saat jam berangkat kerja dan jam pulang kerja pengguna KRL harus berdesak-desakan.
Anita yang kesehariannya menggunakan KRL ini juga mengatakan soal keamanan di kereta juga belum sepenuhnya terjaga.
“Beberapa minggu lalu ada seorang ibu yang jatuh dan keguguran karena lagi mengandung dari kereta saat hendak turun,” tambahnya.
Hal ini juga diakui oleh Rahmad, seorang pengguna KRL yang bekerja di kawasan Salemba.
Rahmad mengaku, setiap hari saat jam-jam berangkat dan pulang kerja dirinya harus berdesak-desakan dengan penumpang lain.
“Kadang walaupun AC atau kipasnya hidup, tetap saja kepanasan karena dipenuhi penumpang,” katanya.
Ia menambahkan, terkadang dirinya harus menunggu lebih awal agar bisa mendapatkan tempat untuk bisa duduk.
Ia mengharapkan ke depannya dilakukan lagi penambahan KRL untuk mengurangi membeludaknya pengguna KRL di jam berangkat dan pulang kerja.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid