Bogor, Aktual.com —Di bawah matahari terik ratusan warga Kota Bogor, Jawa Barat, berkumpul di Lapangan Sempur melaksanakan Shalat Istisqo untuk meminta hujan, Jumat (24/7) siang.
Shalat ini dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, dihadiri Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Dandrem 061/Suryakancana, Kol Inf Fulad, Sekretaris Daerah Ade Syarif Hidayat, pimpinan unsur Muspida.
Warga telah berdatangan dari pukul 13.00 WIB, ratusan warga ini berasal dari berbagai unsur seperti masyarakat umum, pegawai pemerintahan, anggota dewan, pelajar, unsur TNI dan juga Kepolisian.
Shalat baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum dimulai, pihak penyelenggara memberikan selebaran berisi tuntunan penyelenggaraan Shalat Istisqo. Ketua MUI KH Adam Ibrahim juga menuntun jamaah untuk beristigfar sebelum shalat dimulai.
“Jadikan panas ini sebagai penyemangat kita meminta hujan pada Allah,” kata KH Adam Ibrahim kepada jamaah.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakatnya untuk melaksanakan Shalat Istisqo atau meminta hujan, setelah satu bulan wilayah tersebut tidak diguyur hujan, bahkan warga mulai mengalami kesulitan air bersih.
“Sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama menggelar Shalat Istisqo. Kami mengajak warga untuk menggelar shalat hujan di Lapangan Sempur siang ini jam 14.00 WIB,” kata KH Adam Ibrahim.
Adam mengatakan, musim kemarau di beberapa daerah termasuk Kota Bogor telah berlangsung cukup lama dan berkepanjangan, sehingga menimbulkan persoalan bagi warga. Salah satunya permasalahan paling krusial yakni kesulitan mendapatkan air bersih.
Dua RW di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, dilaporkan telah mengalami kesulitan air bersih hingga harus mendapat pasokan dari PDAM Tirta Pakuan.
Kesulitan air bersih ini dirasakan oleh masyarakat yangg masih menggunakan sumur-sumur tradisional. Sementara masyarakat yang menggunakan air dari PDAM tidak berpengaruh besar.
Persoalannya dari keseluruhan total penduduk Kota Bogor, PDAM baru mampu melayani 75 persen masyarakat. Sisanya, masih menggunakan sumur tanah, bor dan sebagainya.
“Melihat fenomena saat ini, Wali Kota Bima Arya meminta MUI untuk melaksanakan Shalat Istisqo. Mari bersama-sama kita meminta kepada Allah agar diturunkan hujan,” kata Adam.
Dikatakannya, Kota Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan, kini hampir sebulan tidak diguyur oleh hujan. Kondisi ini cukup ironi, sejumlah tanaman mengalami kekeringan, bahkan mati. Demikian pula rumput di Istana Bogor yang tadinya hijau, kini berubah gersang dan kecokelatan.
“Rumput di Istana Bogor merupakan sumber makanan bagi para rusa, sebagian kering dan mati. Bahkan, pohon-pohon di Kebun Raya daunnya pun sudah berguguran,” kata Adam.
Adam berharap dengan adanya fenomena ini, masyarakat Kota Bogor secara bersama-sama menggelar Shalat Istisqo di Lapangan Sempur.
Shalat ini rencananya akan digelar sekitar pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai.
Ajakan Shalat Istisqo ini juga disebarluaskan oleh Humas Sekretariat Pemkot Bogor melalui pesan BBM, maupun pemberitaan di website.
“Pemkot Bogor mengharapkan partisipasi semua warga, baik tua maupun muda, pelajar, karyawan, masyarakat hingga pejabat dan para ulama serta umaroh untuk bersama-sama berdoa memohon agar turun hujan di Kota Bogor,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Kota Bogor, Encep Moh Ali Alhamidi.
Fenomena menarik, beberapa menit sebelum shalat digelar pukul 14.00 WIB, cuaca yang tadinya panas terik berangsur-angsur berubah sejuk, angin disertai mendung menyelimuti kawasan Lapangan Sempur. Sementara itu, warga masih terus berdatangan untuk mengikuti shalat meminta hujan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bogor.
Sebelumnya, suasana cukup terik, warga yang tidak tahan menggunakan payung sementara menunggu shalat dimulai.
Hingga saat berita ini dikirimkan, masih dilakukan persiapan menjelang shalat dimulai. Jamaah telah bersiap mengambil syaf dan menunggu sambil beristigfar.
Rencananya usai Shalat Istisqo, Wali Kota Bima Arya akan meninjau lokasi yang mengalami kekeringan di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid