Medan, Aktual.com – Jembatan di Desa Simargarap, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, rusak parah.

Jembatan berkerangka besi sepanjang 30 meter dan lebar 5 meter serta berlantai papan itu nyaris tak bisa dilalui, terutama pengendara motor, karena banyak lubang menganga.

“Sudah lama (jembatan) ini rusak, tapi satu tahun terakhir ini lah kondisinya semakin parah, karena lantainya sudah banyak kali yang berpatahan, udah lapuk,” ujar seorang warga R Purba (29), Rabu (25/11).

Padahal jembatan yang dibangun tahun 1980-an itu merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga Simargarap ke pusat kecamatan, antara lain untuk membawa hasil panen. Seperti getah, sawit, coklat dan pisang.

Bukan hanya warga Desa Simargarap yang butuh jembatan itu. Jembatan itu juga jadi urat nadi bagi tiga desa lain. Yakni, Desa Manalu Purba/Hajoran, Desa Purba Dolok dan Desa Batu Arimo. Di situ bermukim 2.200 kepala keluarga.

Karena tak ada pilihan, warga tetap nekat gunakan jembatan meski harus ekstra hati-hati. Diakui Purba, tidak jarang ada pengendara terjatuh maupun tergelincir oleh papan penutup lubang. Meskipun belum ada yang sampai jatuh ke sungai di bawah jembatan. “Paling hanya keretanya (motor), karena orangnya langsung lompat,” kata dia.

Warga sebenarnya sudah berupaya melakukan perbaikan seadanya. Tapi perbaikan yang dilakukan tidak bertahan lama. Papan yang dipasang ala kadarnya lapuk dan lubang pun kembali menganga di jembatan. “Sudah nggak layak kalau pakai lantai papan, dicor beton baru tahan ini,” ujar dia.

Karena berbagai alasan itu, warga berharap pemerintah setempat turun tangan perbaiki jembatan. Agar perekonomian warga tidak terganggu, apalagi jika jembatan itu sampai putus.

Artikel ini ditulis oleh: