Aceh, Aktual.com – Ratusan warga dari Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mendatangi Kantor DPRK setempat di Idi, Senin (7/5) untuk mendesak agar sumur minyak dikelola secara mandiri dalam bentuk koperasi yang diawasi pemerintah.

Koordinator aksi, Saifullah alias Pon Kleng menyatakan, sumur minyak tersebut sudah menjadi mata pencaharian warga di Kecamatan Ranto Peureulak, sehingga pemerintah perlu memberi izin agar bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat.

Selain itu, massa juga minta agar tragedi ledakan dan terbakarnya sumur minyak di Desa Pasir Putih, Ranto Peurulak, yang menwaskan 23 jiwa menjadi bencana daerah.

“Kami juga minta agar tiga warga yang ditahan pihak kepolisian pascakebakaran sumur minyak untuk diberikan penangguhan penahanan,” kata Pon Kleng.

Terkait permintaan pekerja tambang minyak untuk melanjutkan pengelolaan sumur minyak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur, akan segera melaporkan ke Gubernur Aceh dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI di Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara