“Kami sudah membangun komunikasi dengan berbagai pihak agar sumur-sumur minyak ini dapat dikelola kembali oleh masyarakat, namun untuk sementara bersabar dulu menunggu kebijakan dari pimpinan,” kata Bupati H Hasballah HM Thaib atau Rocky dalam beraudiensi dengan perwakilan massa Ruang Rapat B DPRK Aceh Timur.

Dijelaskan, ledakan dan kebakaran sumur minyak di Desa Pasir Putih, Rabu (25/4) merupakan bencana daerah yang telah mengakibatkan 23 orang meninggal dinia dan 35 orang masih kritis.

“Agar ledakan dan kebakaran serupa tidak terulang kembali, maka kedepan pemerintah akan mencari solusi dengan berbagai instansi terkait, termasuk PT Pertamina sebagai BUMN, sehingga pengelolaan minyak mentah itu tidak lagi membahayakan masyarakat,” kata Rocky.

Pemerintah sangat mengetahui persis kondisi di Kecamatan Rantau Peureulak, namun perlu diketahui bahwa ledakan dan kebakaran tersebut sebuah teguran dan kehendak Allah SWT.

“Muda-mudahan tragedi ini menjadi pelajaran berhargai bagi kita semua dan kedepan pemerintah akan mencari yang terbaik untuk masyarakat disana,” terang Rocky.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara