Jakarta, Aktual.com- Sejumlah warga di sebagian wilayah Kota Bandarlampung kembali kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk memasak berupa elpiji (LPG) dalam ukuran tabung tiga kilogram.

“Saya mencari ke beberapa warung penjual, kosong. Biasaya di setiap warung penjual tersedia. Katanya sudah beberapa hari tidak mendapat pasokan,” kata M.Yusuf warga Labuhanratu Raya, Kecamatan Labuhanratu, Kota Bandarlampung, Minggu (22/10).

Ia menjelaskan, beberapa pemilik warung yang menjual LPG tersebut mengaku sudah beberapa hari tidak mendapatkan pasokan sehingga terjadi kekosongan. “Seorang pemilik warung pun untuk memenuhi kebutuhan elpijinya harus membeli ke tempat lain, yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya,” kata dia.

Yusuf mengatakan, di salah satu warung yang letakknya di tengah permukiman warga itu harganya masih Rp20 ribu per tabung. “Itu pun katanya tinggal satu, dan sudah beberapa hari belum ada pengiriman,” katanya.

Warga lainnya, Ny Rani mengatakan ia terpaksa meminta pengojek untuk mencarikan elpiji karena di warung sekitar rumahnya tidak tersedia. “Biaya jadi membengkak dua kali lipat karena untuk membayar pengojek juga,” kata dia.

Harga elpiji yang dibeli pun mengalami kenaikan dari biasanya Rp20 ribu kini menjadi Rp22.500 per tabung. “Karena kebutuhan dasar ya tetap dibeli menjadi Rp32.500 dengan ongkos pengojeknya Rp10 ribu,” kata dia.

Karena itu, warga mengharapkan pemerintah segera memperbaiki distribusi elpiji khususnya yang digunakan oleh kaum menengan ke bawah yakni dalam tabung ukuran tiga kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby