“Saya masih melihat beberapa pemilik warung makan yang cukup ramai pun menggunakan elpiji tiga kilogram. Ini yang perlu diatur,” kata Ny Rani yang tinggal di rumah bedeng kontrakan.
Sementara itu, warga menanti distribusi gas yang sedang dilakukan Kementerian ESDM segera terealisasi dan mencakup semua lokasi. “Kami sangat menanti itu, tetapi informasi yang saya peroleh di Labuhanratu belum masuk, hal itu diperkuat dengan tidak adanya penggalian untuk memasang pipa gasnya,” kata Ny Oki, warga Labuhanratu Raya.
“Padahal kalau kampung kami mendapatkan itu, kan tidak kesulitan seperti ini untuk mendapatkan gas. Karena gas tersalur ke rumah seperti listrik dan air PAM,” katanya.
Ia pun menyesalkan mengapa daerahnya tidak mendapatkan “jatah” distribusi jaringan pipa gas tersebut.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby