Petugas Satpol PP mengangkat barang-barang milik warga Kalijodo ke dalam Rumah Susun Marunda, Jakarta, Senin (22/2). Sebanyak 95 kepala keluarga telah telah direlokasi ke Rumah Susun Marunda oleh Pemprov DKI Jakarta, sebelum dilakukan penggusuran pada 29 Februari mendatang. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Warga relokasi dari kawasan Kalijodo, yang menempati Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, diperbolehkan berjualan di lingkungan rumah susun, kata Ketua RW 010 Kelurahan Marunda Nasrullah Dompas.

“Seperti penghuni lainnya, warga relokasi dari Kalijodo bisa berjualan di bagian bawah bangunan rumah susun,” kata Nasrullah ditemui di Rumah Susun Marunda, Jumat (26/2).

Bagian bawah bangunan rumah susun memang berupa area kosong yang dimanfaatkan beberapa penghuni untuk berdagang. Barang-barang dagangan yang dijual biasanya makanan dan minuman.

Nasrullah mengatakan penghuni yang berjualan di bagian bawah bangunan rumah susun, tidak dikenai biaya maupun retribusi. Namun, dia berharap penghuni yang berjualan bisa menjaga kebersihan dan ketertiban.

“Selain itu juga ada rumah toko yang bisa disewa oleh penghuni. Bila berminat mereka bisa menyewa dengan pengundian tempat sebelumnya,” tuturnya.

Nasrullah mengatakan warga relokasi dari Kalijodo kebanyakan memang mengeluhkan bagaimana mereka bisa berdagang. Menurut dia, cukup banyak warga yang saat tinggal di Kalijodo mencari nafkah dengan berdagang.

Menurut Nasrullah penghuni Rumah Susun mayoritas adalah warga relokasi dari berbagai tempat di Jakarta antara lain Muara Baru, Pluit, Penjaringan, Pinangsia, Pademangan dan Mangga Besar.

Harga sewa unit hunian di rumah susun tersebut berkisar Rp130 ribu hingga Rp160 ribu bergantung lokasi lantai. Penghuni menempati unit hunian tipe 36 yang terdiri atas ruang tengah, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan WC, wastafel cuci piring dan area menjemur pakaian.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara