Pekerja membersihkan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (18/5). Pemerintah memastikan ketersediaan komoditas pangan seperti bawang merah, beras, dan cabai cukup untuk memenuhi kebutuhan sebelum dan setelah Ramadan, antara lain dengan cara memastikan keberadaan stok bawang merah di empat pasar induk senilai 300 ton per hari dan tambahan 8000 ton bawang merah dalam dua minggu ke depan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/kye/16.

Jakarta, Aktual.com — Sejumlah warga Gorontalo meminta pemerintah menggelar pasar murah khusus bawang merah dan bawang putih karena komoditas tersebut harganya paling melonjak dibanding lainnya.

“Kalau bisa pasar murahnya jangan hanya beras, mi instan dan sirup. Utamakan bawang merah dan bawang putih,” kata seorang warga, Hadijah di Kelurahan Sipatana Kota Gorontalo, Minggu (12/6).

Ia berharap setiap pasar murah digelar, porsi untuk bawang lebih banyak karena harga di pasaran mencapai Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.

Warga lainnya, Karmila Musa berharap ada intervensi terhadap harga bawang yang terus naik dalam sebulan terakhir.

“Awal Mei harga bawang masih dua puluh lima ribu per kilogram. Kenaikannya besar sekali,” katanya.

Karena harga sangat tinggi, Karmila yang juga berdagang makanan, terpaksa harus mengurangi takaran bawang merah dalam bumbu maupun penghias hidangan kulinernya.

Selain bawang, kata dia, biasanya yang melonjak adalah harga cabai. Namun pada bulan puasa kali ini, dia mengakui harga cabai masih terjangkau oleh kantong masyarakat menengah ke bawah.

Sebelumnya, Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Gorontalo, menyiapkan persediaan bawang merah sebanyak 10 ton selama bulan Ramadhan tahun 2016.

Kepala Bulog Subdivre Gorontalo, Sjamsuddin, mengatakan, persediaan bawang merah oleh Bulog mampu untuk mencukupi kebutuhan bawang merah masyarakat Gorontalo selama bulan puasa.

“Kami menyediakan bawang merah dengan harga Rp30 ribu per kilogram, jauh di bawah harga pasar tradisional maupun modern yang berkisar pada harga Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram dan jika belum mencukupi, kami akan menambah persediaan bawang merah lagi,” katanya.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk berusaha menekan harga bawang merah di daerah Gorontalo dan terus mencukupi kebutuhan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh: