Tangerang, Aktual.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten, mengimbau kepada warga di daerah tersebut untuk mewaspadai penyakit chikungunya akibat infeksi virus yang ditularkan oleh Nyamuk Aedes Albopictus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dr. Muchlis, mengatakan penyakit chikungunya saat ini perlu diwaspadai karena telah ditemukan beberapa kasus di kabupaten tersebut.

“Kami meminta masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari membersihkan ruangan rumah, halaman, dan tidak membuang sampah sembarangan. Karena saat ini sudah mulai rawan terjangkitnya penyakit chikungunya dan DBD,” ucap Muchlis di Tangerang, pada hari Senin.

Ia menjelaskan bahwa gejala chikungunya mirip dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), seperti demam, suhu tubuh tinggi, pusing, nyeri pada persendian, dan penurunan trombosit. Namun, tidak terjadi pendarahan seperti pada gejala DBD.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna terhindar dari paparan chikungunya tersebut.

“Gejalanya hampir mirip dengan gejala DBD seperti demam dan nyeri persendian, tetapi tidak ada pendarahan seperti mimisan atau bintik merah di kulit,” tambahnya.

Dinkes Kabupaten Tangerang belum dapat menyampaikan jumlah data kasus secara rinci karena masih dalam proses pendataan.

“Jumlah laporan kasus chikungunya ini tidak begitu meningkat. Kemungkinan sama dengan kasus DBD seperti pada tahun sebelumnya,” ujar Muchlis.

Dia juga menambahkan bahwa chikungunya menjadi penyakit yang paling rawan terjadi pada saat terjadi perubahan cuaca, sehingga masyarakat harus melakukan antisipasi sejak dini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan