Jakarta, Aktual.com – Usai mendengar rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), warga Kalijodo pun langsung memberikan amanat kuasa kepada Razman Arif Nasution untuk melawan rencana Ahok yang telah ditasbihkan warga sebagai raja gusur.
Melalui Razman, warga Kalijodo mengecam tindakan sosialisasi dan penempelan pemberitahuan penertiban oleh Ahok melalui lurah, camat, dan Walikota Jakarta Utara.
Sosialisasi itu dinilai Razman sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Pasalnya, dalam sosialisasi diikut sertakan ratusan polisi dengan senjata. Dan beberapa anggota TNI sehingga warga merasa takut dengan kehadiran aparat tersebut.
“Warga Kalijodo ada yang langsung kena serangan jantung, satu orang terpaksa dirawat di Rumah Sakit,” ujar Razman sambil menunjukan foto orang tersebut, Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Barat, Selasa (16/2).
Tindakan Ahok yang demikian dinilai Razman sebagai tindakan yang menunjukkan sikap represif dan sentimen yang tinggi pada rakyat miskin.
“Apa Ahok gak mikir itu? Mereka ini manusia, memiliki hak yang sama di mata hukum. Itu maksudnya apa? Bawa senjata, emang di sini teroris? Itu sama saja intimidasi (mendatangkan ratusan polisi dengan senjata),” tutur Razman.
Lanjut Razman, dirinya tak menampik jika Kalijodo adalah kawasan prostitusi. Namun, ia mempertanyakan keberpihakan Ahok. Pasalnya, beberapa tempat prostitusi mewah di Jakarta tidak disentuh.
“Ada jajan menengah ke bawah, ada jajan menengah ke atas, bos! Kalau mau menertibkan prostitusi, ya tertibkan juga dong tempat jajan kelas menengah atas,” tantang Razman.
Selanjutnya, Razman Untuk langkah awalnya, pihaknya sedang menginventarisir dokumen-dokumen yang berkekuatan hukum yang dimiliki warga. Mulai dari sertifikat tanah, pembayaran PBB, dan dokumen-dokumen lainnya.
“Kita kumpulkan semua data, kita siap melawan. Kita orang timur, orang melayu punya falsafah “Raja alim raja disembah, raja lalim raja disanggah” ini Ahok udah zalim!” ucapnya lantang yang diamini warga dengan teriakan “lawan penggusuran” dan teriakan lainnya.
Artikel ini ditulis oleh: