Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa Oelpuah Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (27/12). PLTS terbesar di Indonesia berkekuatan 5 mega watt (MW) tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu PLN mensuplai aliran listrik bagi warga Kupang. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama/15.

Dobo, Aktual.com – Warga Desa Batugoyang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru kecewa karena pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang disediakan PT PLN Wilayah Maluku tidak berfungsi dan tidak ada perbaikan hingga saat ini.

“Sudah tidak berfungsi sejak tiga bulan lalu, sampai sekarang tidak ada aliran lagi,” kata Kepala Desa Batugoyang Agustinus Sogalrey, ditemui di desanya, Minggu (7/5).

Ia mengaku tidak tahu harus melaporkan masalah tersebut kepada siapa, karena petugas dari PLN tidak berada di tempat. Informasi yang diperoleh, petugas PLN sementara berada di Kota Tual namun sampai saat ini tidak muncul-muncul.

Agustinus mengungkapkan, PLTS di Batugoyang dipasang pada bulan Juni 2016, tapi baru beroperasi selama tiga bulan mengalami gangguan sehingga tidak berfungsi.

“Petugas PLN kemudian datang dan memperbaiki, tetapi bulan Januari lalu rusak lagi dan sampai sekarang belum diperbaiki,” ujarnya.

Ia berharap PLN Maluku menempatkan seorang petugas yang tinggal di Desa Batugoyang guna merawatnya.

“Kalau hanya mengharapkan warga desa bisa saja, tetapi kalau mesin mengalami gangguan belum tentu warga bisa memperbaikinya,” katanya.

Batugoyang merupakan desa terakhir yang terletak di ujung pulau terluar dari Kabupaten Kepulauan Aru. Penduduknya tercatat 115 kepala keluarga (KK).

Tidak berfungsinya PLTS menyebabkan warga desa itu harus hidup dengan penerangan bukan tenaga listrik, termasuk mesin genset yang hanya dimiliki beberapa keluarga. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: