Pontianak, Aktual.com – Sebagian masyarakat Pontianak mengeluhkan sulitnya memperoleh premium, karena persediaan di SPBU sering habis, bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki persediaan bahan bakar minyak.

“Saya ketika mau membeli premium sering habis. Saat lewat juga kadang melihat tulisan di depan SPBU premium habis. Kalau petralite dan partamax plus ada. Saat ini partalite antrian juga,” kata Wandek, salah seorang warga Pontianak, Sabtu (18/2).

Dia menanyakan ke pihak Pertamina apakah memang segaja menguragi jatah BBM subsidi tersebut agar mengalihkan ke non subsidi atau bagaimana.

“Yang jelas saat ini sudah mulai berbeda dari sebelumnya dan saya menduga ada pengurangan jatah BBM premiun agar pindah ke non subsidi. Bagi masyarakat menengah ke atas saya setuju pindah ke non subsidi tapi kalau menegah bawah kasihan juga. Namun bersyukur saat ini harga BBM semua terbilang murah,” kata dia.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Untan Pontianak Ahmad Yani menilai jika memang ada pengurangan jatah BBM jenis premiun itu sah – sah saja. Bahkan menurutnya itu langkah tepat agar pelan tapi pasti masyarakat terutama menengah ke atas mulai berpindah ke non subsidi.

“Saat ini dan sebelumnya pengunaan premium yang merupakan subsidi tidak tepat sasaran. Itu harus dialihkan ke tepat sasaran. Strategi mengurangi jatah dengan pelan – pelan agar berpidah ke non subsidi itu sudah baik,” ujarnya.

Ia menambahkan dengan adanya pemberian subsidi tidak tepat sasaran tentu akan memberikan beban kepada negara dan manfaatnya tidak dirasakan kepada peruntukan yang seharusnya.

“Mudah – mudahan ke depan proses pengalihan subsidi kepada yang tepat sasaran berjalan dengan baik agar semua bermanfaat,” kata dia. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara