Jakarta, Aktual.co —Dengan ditetapkannya harga bahan bakar minyak, sejumlah angkutan yang berada di Jakarta menaikkan tarif angkutannya.
Dengan begitu sejumlah penumpang yang kerap menggunakan jasa angkutan umum dengan terpaksa harus merogoh kocek lebih untuk membayar jasa tersebut.
Seperti yang dirasakan oleh Efi salah seorang karyawan yang bekerja di kawasan Kelapa Gading.
“Biasanya saya kalau naik mikrolet cukup bayar Rp 4000, namun sekarang bisa Rp 5000,” katanya saat ditanya aktual.co, Senin (24/11).
Dikatakan Efi kalau kenaikan tarif angkutan tersebut tidak berbanding dengan penghasilan yang didapatnya. Karena dengan membayar sebesar itu, dirinya harus sedikit mengurangi jatahnya untuk menyantap makanan ditempatnya bekerja.
“Tarif naik, ya terpaksa jatah makan dikurangi,” imbuhnya.
Selain itu menurutnya bahwa kenaikan tarif tersebut tidak disertai sosialisasi resmi oleh pihak terkait mengenai kenaikan tarif tersebut.
Seperti diketahui kenaikan tarif angkutan umum sebesar Rp1.000 disetujui melalui rapat yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan DKI dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta. Dimana kenaikan tarif disepakati untuk mikrolet, bus sedang, dan bus besar.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid














