1 dari 10
Puluhan keluarga TNI penghuni Kompleks Perwira Markas Besar Angkatan Darat (Mabad) Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berunjuk rasa menolak pengusiran paksa oleh Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya), Senin (7/9/2015). Dalam aksinya warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Dalam aksinya warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Sebanyak 20 rumah dinas di Kompleks Perwira Mabad Rawabelong, Jakarta Barat, bakal dikosongkan. Sejumlah penghuni rumah itu saat ini diisi oleh para keluarga purnawirawan TNI AD.
Dalam aksinya warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Puluhan keluarga TNI penghuni Kompleks Perwira Markas Besar Angkatan Darat (Mabad) Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berunjuk rasa menolak pengusiran paksa oleh Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya), Senin (7/9/2015). Dalam aksinya warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Puluhan keluarga TNI penghuni Kompleks Perwira Markas Besar Angkatan Darat (Mabad) Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berunjuk rasa menolak pengusiran paksa oleh Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya), Senin (7/9/2015). Dalam aksinya warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Warga menolak meninggalkan kompleks itu karena sudah menempati kompleks sejak tahun 60 lalu. Warga menyebutkan bahwa rumah yang mereka tempati dibangun dari hasil jerih payah mereka sendiri.
Artikel ini ditulis oleh:

















