Yogyakarta, Aktual.com – Para warga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berebut 10 gunungan hasil bumi dalam rangkaian kegiatan Nyadran Agung menjelang Ramadhan, Sabtu (14/6).
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Nyadran Agung merupakan ajang silaturahim antara masyarakat, perantau, dan pemerintah.
“Nyadaran merupakan penghormatan kepada leluhur yang dilakukan oleh semua umat beragama dengan cara masing-masing. Selain itu, Nyadran Agung sebagai ajang silaturahim,” kata Hasto.
Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo Bejo Suyanto mendukung optimalisasi program kerja pemerintahan mulai pertambangan, perdagangan, jasa dan pengembangan wisata gunung.
“Kami bangga, Kabupaten Kulon Progo ada perubahan besar. Semoga dapat menyemangati masyarakat untuk bekerja keras,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat secara gotong royong mengembangkan potensi desa. Warga mulai mengoptimalkan pekarangan dan tegalan dengan menanami berbagai umbi-umbian sebagai simpanan ketahanan pangan.
Menurut dia, 10 hingga 20 tahun ke depan akan terjadi krisis pangan, karena banyak terjadi alih fungsi lahan, yang belakangan ini marak.
Oleh karena itu, perlu ada terobosan ketahanan pangan. “Perlu ada pembinaan generasi muda supaya bekerja keras dalam sektor pertanian,” katanya.
Untuk itu, perlu mendorong pemerintah agar mendongkrak sektor-sektor produktif.
Dalam pembangunan perlu ada pemikiran dan terobosan baru. Lahirnya gagasan yang visioner dan cerdas harus mendapat dukungan bersama.
“Pembangunan gedung dan proyek besar seyogiyanya tidak menggunakan lahan produktif. Mari kita manfaatkan lahan produktif untuk ketahanan pangan di masa mendatang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: