Lumajang, Aktual.com – Masyarakat di Lumajang, Jawa Timur diminta untuk mewaspadai sejumlah akses jalur yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru, karena debit air sejumlah sungai mulai meningkat.

“Kami sudah jauh-jauh hari memasang rambu-rambu peringatan terkait dengan ancaman lahar dingin Semeru di sejumlah lokasi,” kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Lumajang Hendro Wahyono di Lumajang, Kamis (29/9).

Imbawan itu dilayangkan menyusul dua anggota TNI dari Koramil Tempeh, Kabupaten Lumajang yakni Serka Ribut Hadi Mulyo dan Praka Tri Tunggal Jayanegara terseret derasnya lahar dingin Gunung Semeru saat menyeberang Sungai Mujur di Desa Gesang pada Senin (26/9) malam.

Bahkan korban atas nama Serka Ribut warga Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh meninggal dunia saat perjalanan menuju Rumah Sakit Umum dr Hariyoto Lumajang, karena mengalami luka yang cukup parah akibat terseret lahar dingin Semeru.

“Kedua anggota TNI itu menyeberangi aliran Kalimujur yang saat itu arus sungainya deras, sehingga keduanya tidak bisa mengontrol laju sepeda motor yang dikendarai dan terseret arus lahar dingin Semeru.”

“Kami juga mengimbau kepada para penambang pasir untuk waspada karena awal Oktober 2016 sudah memasuki musim hujan di Lumajang, sehingga debit arus sungai yang dilalui aliran lahar dingin bisa cukup deras dan membahayakan keselamatan para penambang.”

Hendro mengatakan enam kecamatan yang dilalui aliran lahar dingin Semeru di Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian dan Pronojiwo.

“Lahar dingin biasanya akan melintas di daerah aliran sungai Besuk Bang, Besuk Sat, Besuk Kembar dan Besuk Koboan. Warga yang tinggal disekitar DAS tersebut dimbau tetap waspada, ketika terjadi hujan deras yang turun beberapa jam.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu