Jakarta, Aktual.co — Salah seorang dalam kelompok pertama, yang terdiri atas 390 pengungsi Malawi, yang pada Senin (20/4) dipulangkan dari Afrika Selatan –yang dilanda kekerasan xenofobia– tiba di negerinya dengan peluru bersarang di perutnya.

Ketika berbicara kepada lembaga penyiaran publik nasional, Malawi Broadcasting Corporation (MBC), Nankhumwa –yang termasuk di antara pejabat pemerintah yang menyambut warga dari Afrika Selatan di Blatyre– mengatakan pria itu telah dibawa ke rumah sakit.

“Lelaki tersebut ditembak di perut dan peluru itu masih berada di sana dan kami telah membawa dia ke rumah sakit,” kata Nankhumwa, sebagaimana dikutip Xinhua, Selasa (21/4). Ia mengkonfirmasi laporan resmi bahwa dua warga negara Malawi telah kehilangan nyawa akibat serangan xenofobia di Afrika Selatan.

Ia menyatakan juga ada banyak pengungsi yang cedera dan mereka semua telah dikirim ke rumah sakit untuk diberikan perawatan medis.

Ketika berbicara atas nama kelompok pertama warga yang dipulangkan, satu orang memuji Pemerintah Malawi karena melancarkan gagasan untuk memulangkan warga negara Malawi yang terjebak di Afrika Selatan. Ia memohon pemerintah melakukan pemulangan mendesak warga negara lain Malawi yang masih terjebak di Afrika Selatan.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan Presiden Mutharika karena ingat pada kami,” kata wakil warga yang dipulangkan. “Namun, masih ada saudara-saudari kami yang terjebak dan terperangkap di sana dan kami memohon anda agar segera menyelamatkan mereka.”

Artikel ini ditulis oleh: