Jakarta, Aktual.com —Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Engelina Pattiasina, mengatakan, orang Maluku telah mengetahui Laut Arafura kaya akan LNG sejak penelitian pada 1935.
Namun, dirinya baru mengetahui fakta tersebut pada 2001 lalu, ketika mendapatkan informasi dari seorang pendiri industri minyak nasional.
“Ada cadangan minyak antara Timor Leste, Papua, Maluku, Australia. Ada puluhan blok. Banyak sekali,” ujarnya dalam diskusi bertajuk ‘Blok Masela Sesuai Konstitusi’ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/3).
Kemudian, pada 2011, pihaknya mulai kampanye mengenai Blok Masela, menyusul adanya perjanjian kerja sama (PKS) pada November 1998 antara Indonesia melalui Menkeu saat itu, Bambang Subianto, dengan Inpex Corporation dan Shell Upstream Overseas Service Ltd.
“Pada saat kita sedang gandeng tangan reformasi, kita enggak ada yang tahu. Kita ribut di sini, mereka tanda tangan,” beber anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI 1999/2004 ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby