Sejumlah warga melintasi genangan banjir untuk mengungsi di jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Jawa Barat, Minggu (13/3). Kawasan Bandung Selatan kembali dilanda banjir akibat luapan Sungai Citarum dan Intensitas curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan 5.900 kepala keluarga terdiri 24.000 jiwa terdampak banjir serta lebih dari 3000 jiwa mengungsi. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/pd/16

Muara Teweh, Aktual.com – Warga di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, Agus mengatakan banjir kali ini sangat cepat datangnya, biasanya perlahan naiknya, bahkan ada sepeda motor warga sempat terendam banjir, karena lambat di evakuasi.

“Banjir ini mulai surut namun kawasan tempat tinggal kami masih terendam banjir sekitar 0,5 meter,” katanya, Jum’at (15/4).

Menurut dia, banjir ini memang tidak lama biasanya hanya sekitar 5-6 jam, namun membuat aktivitas warga terganggu, karena rumah sebagian besar terendam air.

Banjir ini akan parah dan lebih lama kalau Sungai Barito naik, namun saat hujan turun, sungai yang wilayah hulunya di Kalteng dan bermuara di laut Jawa wilayah Kalimantan Selatan itu debit airnya tidak naik.

“Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan,” jelasnya.

Banjir yang melanda kawasan pemukiman itu masih belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun harta benda.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara