Sambas, Aktual.com – Warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan sekitarnya mulai memadati atau mengunjungi Keraton Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas, sejak H+2 atau hari kedua Lebaran, kata Ibu Ratu (istri almarhum Raden Wimpi).

“Kami membuka Keraton Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas untuk dikunjungi umum, yakni sejak Lebaran kedua, dan hari-hari libur lainnya,” kata Ibu Ratu di Sambas, Senin (20/7).

Menurut dia, berbagai tujuan masyarakat yang berkunjung ke Keraton Sambas, ada yang memang ingin melihat-lihat, berwisata, dan ada juga yang bayar niat.

Ia menyatakan, mulai dibukanya bagi masyarakat umum yang ingin menyaksikan secara langsung Istana Alwatzikhoebillah baru beberapa tahun terakhir.

“Dulu Istana Alwatzikhoebillah baru dibuka pada hari-hari tertentu saja, tetapi sekarang sudah terbuka bagi masyarakat yang akan melihat secara langsung peninggalan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin,” ungkapnya.

Menurut dia, masyarakat bisa secara langsung masuk ke kamar Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin, yang dulunya tidak boleh dibuka atau dimasuki oleh masyarakat biasa.

“Rata-rata masyarakat yang berkunjung ke sini untuk bayar niat (nazar),” ujarnya.

Bayar niat dimaksud, yakni apabila seseorang berniat setelah sukses atau sembuh dari penyakit akan berkunjung ke kerabat dan Keraton Kesultanan Sambas, katanya.

Keraton Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas yang dibangun megah pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin (1931-1943), sultan ke-15 Kesultanan Sambas, tetap menjadi kebanggaan warga Sambas.

Bangunan keraton yang awal pembangunannya menelan biaya sekitar 65.000 gulden itu kini dipercayakan kepada Pemangku Kesultanan Sambas Pangeran Ratu M. Tarhan Winata Kesuma, sejak 2008 setelah ayahnya Pangeran Winata Kesuma telah meninggal.

Artikel ini ditulis oleh: