Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai keluhan warga gusuran Kampung Pulo mengenai sewa Rusunawa Jatinegara Barat, tidak relevan. Dia membandingkan biaya sewa Rp10 ribu/ hari dengan fasilitas yang didapat warga di rusun.

“Kalau ada di apartemen engsel rusak, pintu rusak, bayar enggak? bayar kan. Kalau di rusun, engsel rusak pintu rusak kami yang kerjain. Jadi anda hanya bayar Rp10 ribu untuk keamanan kebersihan untuk pelayanan semua yang rusak,” kata Ahok di Balai Kota, Rabu (25/8).

Dia kemudian menuding warga Kampung Pulo yang menolak tawaran itu, hanya warga yang ingin mendapat sertifikat untuk kemudian dijual. “Minta sertifikatnya itu mah lu mau jualan. kalau lu mau tinggal ma tinggal aja,” tuding.

Selain uang sewa yang relatif murah kata Ahok, Pemprov juga menyediakan fasilitas lift sekelas apartemen, fasilitas keamanan dan kebersihan.

Meski tidak memiliki sertifikat sebagai tanda milik, Ahok menjamin warga tidak akan dipaksa pindah sewaktu-waktu. “Kamu mau tinggal seumur hidup, sampai bosen anak turunanlu ga apapa. Asal jangan dijual,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: