Malang, Aktual.co — Kecaman demi kecaman terus berdatangan pasca masjid Syaichonna Cholil disita oleh KPK. Kini warga Madura serta warga Nahdlatul Ulama (NU) protes. Mereka sesumbar bakal mengepung kantor KPK di Jakarta dalam waktu dekat.
“Jika KPK betul-betul menyita masjid Jami’ Syaikhona Kholil itu, warga Madura dan pemuda Madura siap datangi KPK,” kata Abdul Fatah, Ketua Forum Pemuda Madura (FPM), di Malang,(24/3) malam.
Masjid yang sudah berumur 90 tahun itu, sangat tidak rasional bila disita oleh KPK karena tersangkut kasus dugaan korupsi mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin. Sebab, saat itu Fuad bahkan belum lahir. “Masjid itu sudah ada sebelum Fuad lahir, gak ada hubungan antara masjid dan korupsi Fuad,” tandasnya.
Warga Madura dan para pemuda Madura, sebenarnya tidak mempersoalkan kasus Fuad Amin, bahkan mereka sangat mendukung langkah KPK mengusut tuntas kasus korupsi di Indonesia dan “Usut ya usut tapi jangan usik apa yang menjadi peninggalan dari Syaikhona Kholil. Karena beliau gurunya para ulama juga gurunya warga NU,” tegasnya.
Fatah menambahkan, jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh di Madura dan yang berada di luar Madura untuk persiapan mendatangi kantor KPK. “Jika tidak jadi besok, lusa akan berangkat ke kantor KPK,” tegasnya.
Terpisah GP Ansor Kabupaten Malang juga mengecam apa yang dilakukan oleh KPK “Jelas warga NU akan marah. Ini sudah bukan soal orang jawa dan Madura. Tapi ini soal kehormatan agama dan guru dari para ulama di Indonesia,” jelas Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Malang, Khusnul Hakim Sadad.
“Kami siap menggerakkan kader untuk aksi, namun kalau urusan kasus Fuad Amin silahkan diusut tuntas, tapi soal peninggalan Syaikhona Kholil jangan disita. Kita dukung KPK berantas korupsi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















