Santri melintas diantara puing kubah masjid Pasantren modern Ma’hadal Ulum Dinah Islamiyah (MUDI) yang runtuh akibat gempa di Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis (8/12). Data sementara yang dirilis Pemprov Aceh menyebutkan gempa berkekuatan 6,4 SR yang berpusat di Kabupaten Pidie Jaya mengakibatkan 97 orang meninggal dunia, 86 unit rumah, 105 ruko, 13 unit masjid rusak berat, dan 536 orang luka-luka. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc/16.

Pidie Jaya, Aktual.com – Sejumlah warga Kabupaten Pidie Jaya, Aceh terpaksa menjalankan ibadah Salat Jumat di antara reruntuhan bangunan masjid, dengan menggunakan terpal dan tikar seadanya.

Pengurus Masjid Jami Quba Kecamatan Trenggadeng, Pidie Jaya Tengku Azmi mengatakan, Salat Jumat di halaman mesjid dilakukan karena mesjid tersebut tidak lagi dapat dipergunakan akibat sudah rata dengan tanah.

“Kita terpaksa menggelar Shalat Jumat di halaman karena mesjidnya sudah ambruk. Kita shalat di antara puing-puing reruntuhan,” katanya ketika ditemui wartawan, Jumat (9/12).

Dia mengatakan, halaman mesjid yang juga dijadikan sebagai posko darurat menampung ratusan warga korban gempa itu sejak tadi malam sudah mulai dibersihkan untuk pelaksanaan Shalat Jumat.

Puing-puing reruntuhan sebagian sudah dibersihkan, terpal dari plastik berwarna biru dan tikar sudah dipasang untuk pelaksanaan Shalat Jumat. “Walau shalat di halaman, tidak mengurangi kekhusukan jamaah.”

Dia mengatakan, khatib dalam khutbahnya juga materinya tentang bersabar menghadapi cobaan, karena bencana gempa bumi itu adalah cobaan bagi umatnya.

“Tadi khatibnya lebih banyak berbicara tentang sabar menghadapi cobaan.”

Gempa bumi yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya sekitar 120 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Aceh, Rabu (6/12) pagi telah merubuhkan ratusan bangunan, bahkan dilapangan jumlah korban masih bertambah.

Kemudian, jumlah korban yang sudah berhasil di evaskuasi, meninggal 103 orang dan luka berat serta ringan sekitar 8.000-an. Para korban gempa tersebut, tersebar di enam kecamatan meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu