”Sementara, dua perusahaan rokok besar lainnya: HM Sampoerna dan Bentoel, yang sudah dimiliki perusahaan rokok Amerika, Philip Morris dan British American Tobacco, tidak masuk dalam bidikan Todung. Kita tahu, kedua perusahaan Amerika itu tengah giat meningkatkan pasarnya di Indonesia, baik melalui produksi maupun akuisisi,” urai Sugeng.

Kampanye antirokok yang sangat masif di seluruh dunia, tambah Sugeng, juga dipelopori dan didanai oleh Amerika. Di Indonesia, kegiatan tersebut melibatkan tokoh intelektual dan LSM. ”Jelasnya, seperti ada aroma persekongkolan global dalam manuver somasi terhadap Gudang Garam dan Djarum ini,” pungkas Sugeng Prayoga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid