Jakarta, Aktual.co — Warga di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, mengeluhkan harga sembilan bahan pokok setiap minggu mengalami penaikan.
“Kami mulai kebingungan kalau pemerintah daerah tidak melakukan operasi pasar seperti di kabupaten induk Musirawas dikhawatirkan terjadi gejolak sosial,” kata salah seorang warga di Kecamatan Rawas Ilir Budiman, Jumat (1/5).
Dia mengatakan, warga di beberapa desa penghasil karet mulai kesulitan untuk mendapatkan bahan pokok seperti beras dan lainnya. Meskipun ada di pasaran harganya cukup tinggi yaitu untuk harga beras kualitas rendah mencapai Rp 11.000 dari sebelumnya hanya Rp 9.500 per-kilogram.
Demikian pula, sambung dia, harga gula pasir mencapai Rp 13.000 dari sebelumnya Rp 11.000 dan supermi naik menjadi Rp 2.500 per-bungkus dari sebelumnya Rp 1.500. Selain itu harga harga telur ayam Rp 1.500 dari sebelumnya Rp 1.100 per-butir, sedangkan harga bahan pokok lainnya rata-rata naik Rp 500 per-kilogram.
Kenaikan harga bahan pokok itu sangat memberatkan masyarakat karena harga jual karet setiap hari bertahan Rp 4.500 per-kilogram bahkan cendrung turun. Dia memperkirakan naiknya harga bahan pokok itu dampak dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhir-akhir ini yang terus bergerak.
Meskipun sebelumnya ada penurunan harga BBM namun tak berpengaruh pada harga bahan pokok apa lagi harga BBM secara diam-diam selalu mengalami penaikan.
“Dampak lain kenaikan harga BBM itu selain tingkat kriminal tinggi, juga pedagang tak nyaman karena takut terjadi tindak kriminal akibat krisis yang melanda daerah itu,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Musirawas Utara Amri Sudaryono mengharapkan, pemerintah daerah merespon keluhan masyarakat tersebut dengan menggelar operasi pasar sembilan bahan pokok.
Operasi bahan pokok itu hendaknya ada partisipasi dari perusahaan besar yang telah menanam kan investasinya dan sudah lama menghasilkan.
“Dana bantuan sosial perusahaan tak perlu dibangunkan ke sektor fisik, tapi tanggulangi dulu kebutuhan masyarakat akan kebutuhan bahan makanan,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu