Wamena, aktual.com – Warga Sunda, Jawa Barat yang sudah tinggal di Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua, memilih tidak eksodus pascakerusuhan yang terjadi di daerah itu.
“Kita pernah guyub, membahas sama-sama masalah ini, mereka tetap memilih menetap disini karena semua harta bendanya disini,” kata Ketua Paguyuban Sunda di Wamena, Entis Sutisna di Wamena, Minggu (6/10).
Sebanyak 154 orang Sunda yang menetap di Wamena dan hanya enam orang yang berencana untuk meninggalkan Wamena karena masih diliputi kekhawatiran dan kecemasan akibat kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019.
Menurut Entis, pascakerusuhan, warga paguyuban Sunda memilih mengungsi ke rumah-rumah warga Sunda lainnya yang dirasa aman.
“Alhamdulillah kondisi kami sehat-sehat semua, tidak kekurangan makan, sandang. Kita saling membantu satu sama lain, tidak meminta bantuan dari Pemda tapi dari warga sedikit demi sedikit dikumpulkan,” terangnya.
Menurut Entis hanya sekitar tiga keluarga yang terdampak kerusuhan yaitu dua kios terbakar dan satu rumahnya terbakar.
Karena itu warga Sunda lainnya yang rumahnya relatif aman karena berada di kota menampung mereka yang terdampak.
Pascakerusuhan di Wamena, ribuan warga pendatang yang mencari penghidupan di Wamena eksodus ke kampung halamannya masing-masing karena masih takut dan khawatir dengan situasi keamanan di daerah tersebut.
Namun saat ini kondisi Wamena berangsur kondusif dan pengungsi mulai kembali ke kediamannya masing-masing.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin