“Ada sentra edukasi leadership, sentra edukasi al-Quran, sentra edukasi olahraga atau champion area, sentra edukasi ekonomi dan bisnis, sentra edukasi akhlakul karimah atau karakter dan sebagainya,” sambung dia.

Abu Hurairah yang juga guru di Sekolah Al-Azhar Kebayoran ini menambahkan, untuk mewadahi aktivitas remajanya telah dijalankan pesantren subuh tiap ahad pagi.

Sementara setiap subuh sepanjang tahun dilaksanakan tarjamah dan tafsir al-Quran dan pada tiap pekannya ada kajian tematik yaitu kajian fiqh sunnah, siroh nabawiyyah, tahsin alquran, dan ada Islamic parenting class.

“Semua itu aktivitas itu adalah bagian dari suatu gerakan membangun peradaban berbasis al-Quran yang merupakan modal utama partisipasi warga dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan motto Kota Tangsel yakni Sehat, Modern, Religius,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid Babussalam Ustadz H. Romlan Syukur menyatakan ‘Kampung Belajar’ adalah sebutan sederhana yang menggambarkan sebuah cita-cita dan ikhtiar warga mengekspresikan gairah beragama dan himmah ibadah.

Karenanya Ustadz Romlan mengungkapkan perlu sarana yang memadai dan ideal untuk menunjang aktivitas penuh energi itu. Sarana itu adalah pembangunan dan perluasan masjid.

“Gagasan pembangunan masjid ini lahir karena kian kuat kesadaran perlunya fasilitas yang mewakili semua fungsi pendidikan al-Quran. Ini mencakup fungsi ibadah, fungsi ekonomi, fungsi kesehatan, fungsi edukasi, fungsi silaturahmi & muajahah, konseling dan berbagai fungsi lainnya,” demikian ujar guru di Lab School Jakarta itu.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby