Medan, Aktual.co — Poltak (50), wartawan harian Waspada, mengalami pemukulan saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Tepatnya usai meliput lokasi proyek cor beton berbiaya Rp 9,5 milyar di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuranbambu Kecamatan Sibolga Sambas, sekira pukul 17.20 WIB, Selasa (11/11). Poltak dipukul pakai kayu berukuran 2×3 cm sepanjang 1 meter di bagian pundak.
”Saat itu saya mau meninggalkan lokasi proyek. Tiba-tiba saja dari belakang ada orang yang tidak saya kenal memukul saya dengan sebatang kayu (balok) dengan hantaman yang sangat keras,” tutur Poltak.
Usai dipukul, Poltak mengaku kesakitan dan melarikan diri menuju rumah rekannya tak jauh dari lokasi kejadian. Poltak bersama rekannya kembali ke lokasi untuk mencari tahu siapa pelaku pemukulan.
Poltak menduga, kekerasan yang ia alami terkait pemberitaanya tentang proyek miliaran tersebut. Ia juga yakin, bahwa rencana penganiayaan terhadap dirinya sudah direncanakan pelaku.
“Saya yakin bahwa pelakunya itu adalah orang bayaran yang disuruh seseorang. Karena saya tidak kenal siapa pelaku. Hanya saja saya terus memberitakan proyek tersebut, sesuai dengan fungsi media sebagai kontrol sosial,”ungkapnya.
Menurutnya, ciri-ciri pelaku, tinggi badan sekira 160 cm, kulit hitam dan memakai pakai topi warna putih.
”Menurut keterangan dari warga sekitar, dia (pelaku) lari ke arah gang yang tembus ke Jalan Cendrawasih,” terangnya.
“Kejadian ini saya yakini ada hubungannya dengan pemberitaan yang sering kami tulis. Kita duga pelaku adalah “orang yang dibayar” atau disuruh untuk mengintimidasi saya terkait pemberitaan yang muncul. Saya tidak akan gentar, saya berharap pihak kepolisian dapat menangkap pelaku,” tandasnya.
Kapolsek Sambas, Iptu Tohap Sibuea membenarkan adanya laporan pengaduan tersebut. Menurut Tohap, pihaknya tengah memburu pelaku dan berjanji akan segera menangkap pelaku.
Artikel ini ditulis oleh: